Thursday, May 26, 2016

memang kadang sesuatu butuh gagal



Bukan milik siapa siapa
Oleh : arnanissaL

            Siang ini aku ingin menangis sekencang kencangnya. Mengalahkan musik yang kuputar di laptopku bervolume tinggi. Rasanya memang sakit dan bercampur campur. Betapa tidak siang ini aku gerah karena teringat teriknya masa lalu. Abi lelaki yang sangat aku percaya bertahun tahun. Yang aku harap harapkan keberadaan dia sepanjang hayat. Yang aku inginkan untuk menemani hidupku di dunia ini dalam keadaan apapun. Ternyata hubunganku selama 2 tahun ini tidak membuahkan hasil yang membahagiakan. Tidak menciptakan harapan indah lainnya. Aku hancur dan kehilangan, padahal sudah bulan lalu aku menyudahi semuanya. Abi memang masih mencintaiku, begitupula diriku yang selalu berkorban untuknya.lalu mengapa?
            Manapula wanita ingin berpisah dengan orang yang disayangnya. Bahkan dipercayanya. Aku rindi, yang menurut teman SMA ku adalah anak aktif. Semua kegiatan study, keorganisasian, dan refreshing berada di pundakku. Kesana kemari adalah kebiasaan tugasku. Paras cantik dengan rambut yang selalu tergerai dan mengombak dibawah sangatlah mempesona. Pantas aku banyak dikagumi guru guru dan teman2ku. Namun semua itu tak ada arti setelah aku bertemu dengan abi. Abi adalah anak rohis, yang mengajarkanku untuk selalu bertawaduk rendah hati. Abi tak terlalu tampan untuk ukuranku. Tapi hatinya, mungkin dia seharusnya mendapatkan yang lebih dariku.
            Aku sangat mencintai abi. Dan kini sudah tak ada. Aku sudah membuat keputusan sebulat roda itu, sehingga aku harus bisa menerima semua dengan lapang dada.
            Abi seseorang yang selalu ada untukku. Abi dan rindi. Nama itu ada sejak awal aku mendiami kelas 2 SMA. Bahkan semua orang tau siapa mereka. Awalnya Abi adalah sahabatku yang pengertian. Semua hal tentangku hanya dia yang mengerti. Sepahit apapun derita diri, semanis apapun sukacita diri Abi lah satu satunya orang yang merasakan selain diriku sendiri. Hingga kini nama abi dan rindi masih ada di telinga anak anak..
            Hal itulah yang membuatku

Sepagi hati ini



CENGKRAMAN PAGI
Oleh : Arnanissa Likhana ( 21 feb 2016 )

Pagi mencekamku
Berharap senja kan membela
Berharap mentari kan bertarung demi diriku
Harapan akan jadi sebuah harapan saja

Nihil
Semua menyergapku
Berada dalam lingkaran kekosonganku
Menemani sepi hampa sunyi ku

Mentari tak lagi berpihak padaku
Senja tak hiraukan harapanku
Dan kini aku terjerat
Dalam cengkraman pagi

Pori pori kulitku berdemo ria di pintu pintu menahan sbuah serangan dari negeri angin
Mulutku bergetar pertanda pertahanan melemah
Kedua tanganku telah terlipat rapih di dpan tubuhku sendiri
Sudahlah pertarungan ini aku menyerah

Kau pikir seringan mudah gampang itu
Tubuhku boleh menyerah dalam cengkraman pagi
Tapi jiwaku,hati pikiranku tidak
Sehat segar bugar dalam balutan raga yang gemetar

Betapa tidak aku merintih dalam hatiku
Sekuat hati menahan pikir yang nian berat
Kapan ini kan berakhir pun tak ada yang tau
Sudahlah urung jua diriku

manusia kadang berputus asa..



Bidadariku...
“eh.. lihat sini.. hahah, kamu tembem banget ya di foto.. hihi, kaya bakpao nih pipi kamu..” kata pino.. disambut dengan pini yang manyun nyun..
“ ih, biarin aja.. tembem tembem gini kamu suka.. hehehe... dari pada kamu tuuh.. kaya anak kecil gitu ih gayanya.. haha jelek ah.. hapus hapus.”
“jangan dong, kan ini buat kenang2an aku. Sejelek jeleknya aku dan kamu, kita bakal bahagiiia sampai akhir hayat nanti... malah sukur sukur kita bisa bahagia sampai akhirat nanti pini...” ujar pino yang berbicara dengan nada supeer serius.
            Sore itu senja memang sangat indah. Seperti biasan biasan cahaya yang sengaja menggoda kedua insan yang jelas sedang dirundung cinta. Garis garis mega merah yang senada dengan cahaya kekuningan, sebagai tandanya lingsir matahari menyapa permukaan wajah wajah ceria nan bersinar pancarnya.. Di samping sendang itu pula keindahan tergambar dari lengkungan rapih sendang yang ditata dengan batu sedemikian rupa sehingga cantik kenampakannya.
            Di pinggir situ pula lah pino dan pini duduk diatas motor masing masing yang mereka kendarai. Menatap mega merah dengan lengkungan artistik sendang yang menggambarkan cinta yang merekah dari keduanya. Pino sangat menjaga hubungan mereka. Pino merasakan bahwa Pini adalah pilihan tepat untuk menjadi pendamping hidupnya.
            Pino pini. Terdengar lucu.. namun nama itu bukanlah nama mereka yang sesungguhnya. Nama itu dipakai oleh mereka untuk panggilan saja..

Bidakes part 3



Bidadari kesepian 3..

Pikirkan hal tak berujung...
Kutulis semua dengan kisah haru..
Berbumbu rindu dan cinta..
Disiram air penghayatan...

Bidakes part 2



Bidadari kesepian 2..

Semua kembang kurasa gugur..
Mengapa habis bunga setelahnya..
Pohon yang mengering..
.....................................................Meringkus panas mencetarkan..
.....................................................Dingin menggebu hati ulu..
.....................................................Imajinasi kehancuran muncul berdatangan.
.....................................................Tak kunjung reda hujan panah mengoyak luka..
Bidadari kesepian..
Negeri imarna kosong..
Antah berantah berpenghuni..
Hancur berkeping tak berbentuk.
Meleleh kuharap.. musnah..

Popular Posts

Follow Us @soratemplates

Tidak Untuk Dibaca Orang