Wednesday, September 16, 2015

Bersama kalian.. hidupku.. ah pelangi

SNSB
S.E.N.A.S.I.B
14-12-14

Senasib..ya.. SNSB berasal dari kata senasib. Kami beranggotakan 4 orang. Kami tidak bermaksud untuk membuat semacam gank. Namun kami dapat selalu berkumpul dalam sebuah kesatuan, dalam sebuah keindahan dan kebahagiaan.. mungkin banyak orang memandang kami sebelah mata. Kami bukan gank. kami hanya komunitas senasib. kami hidup di pesantren yang jauh dari orang tua. yang harus hidup mandiri.. kami memang bermain bersama . ber-4. yaa.. memang ber-empat. mengapa ?? kenapa ??
 bukan kami mendiskriminasikan dengan teman teman.. Mungkin kami memang nyaman bermain dengan 4 orang ini. Bukan kami membuat komunitas bersenang- senang.. Kami hanya ingin membuktikan bahwa bahagia itu sederhana.
 Dan ketika kami senang dengan apa yang kami lakukan, mengapa orang lain harus sirik ? mengapa tidak memilih untuk mencontoh apa yang kami lakukan ?
kami hanya melakukan hal yang wajar.
 kawanku... berjalan menyusuri malioboro adalah hal yang membosankan jika kita hanya punya tujuan untuk membeli sebuah barang. tapi ketika kita meniatkan untuk refreshing dan sarana kebersamaan.. WHY NOT..?
 Kami pernah melakukan itu.. ya. mungkin tak ada yang kami dapat selain gelang pasaran itu.. tapi menurut kami itu sangat berarti.. bagi kami.. hal itu sangatlah membahagiakan..
 Meskipun kami kesusahan untuk mencari angkot pulang. Meskipun kami harus lontang - lantung sepertii orang ilang kepanasan. dan Meskipun kami harus menahan dahaga karna uang yang mepet.. Ah.. Tapi apa daya..? Kebahagiaan mampu merubah segalanya..
 Sekali lagi.. kami hanya ingin membuktikan pada dunia bahwa kebahagiaan itu sangatlah sederhana...
 Momen momen indah juga sering kami lalui ...
Ya.. hanya kami.. dan memang hanya kami...
Senasib.. tidak hanya para haters.. namun juga kami punya fans.. SAHABAT SNSB..





eh eh eh... kami memang empat. Kami memang SNSB. Tapi bukan berarti kami tidak bersahabat.. Bukan berarti kami tidak mau dengan orang lain.. disaat kami acuh.. kami memang acuh. namun bukan acuh berarti meninggalkan..
kami akan berusaha menyatu.. dan kami sangat bersahabat,...
Salam untuk Sahabat SNSB..
Salam hangat...
SENASIB.
NIE. NIN. RHE. TRX

 

Monday, August 31, 2015

"KABUR dan KEMBALI DI PESANTREN" membawa hikmah

PENCARIANKU
(2013)


 Kawan, aku adalah anak pesantren. dan inilah ceritaku yang paling berkesan dan pasti akan membawa hikmah luar biasa buat aku sendiri tentunya juga buat kawan2 pembaca sekalian..
 kalian yang belum pernah merasakan bagaimana indahnya bertempat tinggal dan bernaung di tempat suci ini pasti sempat bertanya -tanya " gimana siih rasanya tinggal di pesantren"
"gimana siih rasanya jauh dari orang tua"
dan " gimana siih harus hidup mandiri dengan jadwal padat.."
 bagiku, itu semua nikmat...
bahkan jika keadaan tidak kondusif, jadwal kurang padat, dan banyak jam kosong, itu lebih dari repot.. menimbulkan banyak kekacauan dan keminus-an. <em>waduh,bahasa apa itu..hehe</em>
 seperti ini niih... ketika awal ku masuk pesantren, sebuah tempat yang aku dambakan. aku bisa mengaji. mengetahui banyak hal perkara dunia dan akhirat. aku bisa belajar kemandirian dengan mengerjakan kegiatanku tanpa seorang ibu dan ayah. harus bisa menjaga diri sendiri. belajar bersosialisasi. menyelesaikan masalah dengan sikap yang sebaik-baiknya dan bijaksana..
 tapi di tahun tahun awal, aku merasa tidak nyaman. bahkan sangat tidak nyaman dengan banyak pelajaran kosong. dengan kegiatan yang tidak berjalan sempurna. dengan pembimbing, uztad yang minimalis..aku selalu terbebani dengan pikiran seperti itu..
 lalu aku dan 3 kawanku berfikir. bagaimana solusi untuk kita.
saat itu solusi terbaik yang didapat dari musyawarah kami adalah
"mencari pesantren lain"
 kami ber 4 sepakat meninggalkan pesantren dan mencari pesantren yang bisa menampung kami dengan biaya relatif ringan. kami pergi mengalilingi kota yogyakarta selama 2 hari 1 malam. kami bermalam di salah satu rumah kawanku yang masih berdomisili yogyakarta.
 kami mendapatkan 1 tempat nyaman. dengan prestasi sekolah bagus. fasilitas memadai dan yang pasti bisa menampung kami.. hanya menunggu keputusan guru bk.
 kami kembali ke pesantren. persidangan kami terima atas nama "KABUR"
kami jalankan dengan senang hati. karena fikiran kami sudah berpaling ke sekolah baru itu.. tak menyangka, ulah kami menggerakkan beberapa hati untuk menyelidiki latar belakang sikap kami. jelas kami ceritakan. dan kami mendapat apresiasi penuh dari beberapa uztad kami.
 1 minggu berlalu, keputusan kami terima.
"TIDAK DITERIMA"
 uztad2 kami bersyukur. dan kami pun akhirnya sadar.
"<em>hidupku untuk pesantrenku.Darul Hikmah. aku sudah dikirim oleh Allah disini. dan bukan aku meninggalkan segala kekurangan yang ada disini. namun aku harus berjuang untuk meajukan pesantrenku.. PONDOK PESANTREN DARUL HIKMAH</em>"
 akhirnya aku lebih semangat lagi kawan kawan. dan kini, pesantrenku adalah pesantren modern yang berprestasi. bahkan ada cabang perlombaan yang kita capai hingga tingkat nasional.
hikmahnya.. jangan pernah meninggalkan masalah.karena dimanapun kita berada pasti ada masalah...
terima kasih perhatiannya.. gamsahamnida and the foul my self.

emosi pun ada dalam cinta

KEEGOISAN CINTA
oleh : Arnanissa Likhana
(2011)

Walau hati bergejolak
Demo cinta merambah pikiran
Namun sulit ku terka
Tak kuasa kujawab tanya
Tentang keegoisan cinta

Mengapa.. Mengapa cinta
Hanya untukmu semata
Meski tak ada secerca harapan
Untuk memilikinya

Keteguhan rasa yang tak bisa diusik
Hanya termenung ku renungkan
Memikir keegoisan cinta

Dalam hati tersirat
cinta laksana goresan luka
Membekas lara tiada tara

pencarian

MAKNA CINTA
oleh : Arnanissa Likhana
(2011)

Kutelusuri rimba kasih
menepis tajamnya ilalang cinta
ku coba menembus rasa
tebalnya pagar kasih sayang

namun semua sia belaka
tiada guna semua usaha

makna cinta sulit terungkap
ribuan tanya sulit terjawab
bagai mencari ikan dalam belantara

tak ada yang hadir

JENUH
oleh : Arnanissa Likhana
(2011)

Hampa kurasa
Kekosongan selimuti raga
Mencari jalan menuju surga
Namun palsu belaka

Tak ada yang bisa kuperbuat
Meski tak ada kata terlambat
Waktu berjalan amat lambat
Lama nian menanti saat

Jenuh pun terasa
Bagai seperti putusnya asa
meski masih panjang segala masa
Bilamana itu masih rahasia

puisi cinta pertamaku

C.I.N.T.A
oleh : arnanissa Likhana
(2011)

Cinta..
Kurangkai kata demi kata
memilah rajutan ungkapan sayang
menyusup rerimbunan perasaan
demi sehelai kata sayang

Cinta..
Wahai sulitnya ku ungkap
terselip keraguan dalam kalbu
meski yakin ku siapkan
ragu datang tak terduga

Oh Cinta...
Sebuah keajaiban dalam ulu hati
mempesona bila diceritakan
bagai misteri sukar terungkap
yang tak mau pergi dari raga ini

ketika cinta pergi

KU INGIN
oleh : arnanissa Likhana
(2010)

dalam teduhnya atap
hangatnya balutan selimut
nikmatnya musik ritmis rintik hujan
menerpa seluruh jagat

namun...
membaralah hati ini sakit
terasa semakin terasa
basah pipi oleh rintik air mata

rindu tertahan mungkin tak tersampaikan
cinta bertarung melawan kebimbangan
sayang berperang melawan kekecewaan
kasih terikat telah dia lepaskan

dalam larut ini
kesakitan ini
galau ini
kutulis do'a untukmu

tuhan tolong aku
bahagiakan dia dengan lain
jagakan dia diharinya
terangkan dia dihatinya
bantulah dia di sulitnya
hanya terbaik kuingin

biarlah..
rindu tertahan mungkin takkan tersampaikan
cinta dihinggapi kebimbangan
sayang terkalahkan kekecewaan
kasih yang tak harus terikat

selamat tinggal kenangan
suka diharimu kan
jadi luka di hariku
 aku rela  terima semua

lupakanmu adalah hal tersulit
namun harus kuhadapi.

kenangan nida

KAU
oleh: Arnanissa Likhana
(2010)

Senyum selalu di rautku
mengisahkan berjuta rasa
ingin kucurahkan semua hasrat
namun tak kuasa

riang selalu di hatiku
menyimpan kata kata manismu
kan kutulis pembuktian
namun tak sanggup

bahagia selalu di hariku
sejak kau datang di waktuku
kau hadir di benakku
kau buat ku tak mengerti
 
apa kau dihidupku
datang membawa kedamaian
ketentraman hati ini
ketenangan dan kebahagiaan

tak ku sangka kehadiranmu
tak ku kira maksud kehadiranmu
tercengang ku terbisu
terheran ku tak tau

entah..
betapa tuhan sayang padaku
mengirim pelipur lara untukku
setia menemaniku semoga..

Sunday, June 28, 2015

aku... jatuh...

     merasakan sesuatu yang berbeda terhadap seseorang itu, wajar. curiga,iri,dan lain lain. tapi bagaimana dengan diriku yang sedang merasakan hal ini. hal yang benar benar dilarang oleh orang tuaku. ah, apakah mereka masih melarangku. sungguh, aku merasakan hal ini. dan aku tidak tau apa ini perasaan akan bertahan sejati atau tidak. aku pernah merasakannya, tapi tidak seperti ini. aku merasakan lebih dari yang pernah aku rasakan.

       ayah,ibu, maafkan aku. aku merasakan jatuh cinta. bagaimana? aku sudah besar. aku pikir aku normal. aku merasakan sesuatu yang seperti ini. usiaku sudah menginjak remaja menuju dewasa. kurasa perasaan ini tidak salah. aku merasakan jatuh cinta dengan seorang lelaki.. dan aku juga tau dia baik. aku merasakan ini, bukan berarti aku melupakan masa depanku. cita citaku. aku tau, aku tau, aku harus fokus terhadap 1 hal.aku sadar itu. aku harus fokus dengan masa depanku. tapi aku berharap, ijinkan lelaki itu datang disaat aku benar benar berhasil dan sudah matang untuk menjalin hubungan yang haq... Amiin......

Saturday, March 21, 2015



Dia... Aaaaagghhhrrr.........


Kuterdiam… dan kutermenung di depan layar bercahaya ber otakkan mesin canggih berbentuk balok disampingnya.. oh apakah yang akan kukatakan kepadanya.. apakah yang akan ku jelaskan padanya… tidaak…!!! Aku tak sanggup membiarkannya seperti itu… merindukan hal yang sepele..  dia.. seseorang yang selalu membuatku asik untuk memunculkan ideku… dia yang membuatku ingin dan bergairah menuliskan imajinasi antic dari otakku.. tidaak. Aku tidak mungkin mengecewakannya…. Dulu ia sangat menghargai karyaku.. dia menyukai karyaku dengan anekdot “ cerpenmu, bagus saja belum”
          Ah.. andaikan dia masih ada di sini.. aku akan aktif memancing mancing pikiran jailku. Andaikan dia masih ada di sini… aku akan selalu memunculkan tokoh tokoh tak terdugaku. Dia kini jauh.. begitu pula imajnasiku .. jauuh.. jauh dan jauh.. aku kehilangannya dan aku kehilangan ideku. Taukah dia… bahwa kini aku hancur… bukan.. bukan aku, tapi ideku hancur. Imajinasiku hancur. Khayalanku berantakan. Tak ada yang bersikukuh memancing pikir aneh ku..
          Kurasa ada.. dia masih ada untuk memancing ideku. Dia masih ada untuk menyemangatiku. Dia masih ada untuk mengharapkan karyaku… Aku tau , betapa baiknya dia padaku… aku tau, betapa pedulinya dia padaku. Oh, pada karyaku. Memang. Dia masih ada, tapi jauh dari ragaku. Jauh untuk menjangkau dia. Bak sulitnya menjangkau ideku… Aku bingung dan tak mengerti dengan perasaanku. Ideku yang selalu berkobar- kobar di otakku kini seperti padam dan tak punya bahan bakar. Mengapa tak pernah ku tau alasannya..
          Oh dia. Saat ini.. lalu apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku katakan padanya.. aku tak tau. Dia jelas sangat menanti datangnya cerpenku padanya. Sedangkan aku belum punya karya untuk diserahkan padanya. Aku tidak ingin mengecewakannya, namun aku tak tau bagaimana dengan keadaan yang seperti ini.. sejak dia tak ada di sini. Sejak dia pergi dari dunia tempat tinggalku..sejak dia beralih dengan tempat barunya…. aku tak pernah menemukan ideku. Mungkinkah dia pergi membawa kabur ideku.. mungkinkah dia adalah pencuri ideku… mungkinkah dia adalah inspirasiku… tak tau..!! dia bukanlah orang satu satunya yang aku agungkan. Namun ketika jarak ada diantara aku dan dia, aku baru merasakannya.. merasakan kehilangan, pasti.!! Namun aku merasakannya, pada tulisanku. Pada imajinasiku. Aaaagghhhrr……… aku ingin ideku kembali..
          Aku heran. Mengapa dia bisa membuatku sepert ini. Aaaggghhhhrr….. dasar kau.!! Aku benci kau.!!!
“kau tak bisa membencinya.. siapa orang yang membuatmu bersemangat untuk menulis ? siapa yang memberimu jiwa penulis, dengan rasa terbukamu terhadap tulisan, dengan rasa ingin tahumu terhadap ilmu..? siapa orang yang paling sering melakukan hobi debatmu?” kata kata ini tiba tiba terngiang di otakku.. dengan jelas..entah bisikan hati kecilku atau apa…
          Lalu.. bagaimana dengan keadaan yang seperti ini… wahai manusia…hai kauu…. Maafkan aku… aku hanya butuh waktu… ku termenung…. Sungguh aku akan mengambil hakku.. aku akan mengambil ide- ideku. Aku akan rebut itu semua darimu, yang tlah kau ambil dariku… aku akan tunjukkan jika kata kataku masih ada. Akan kubuktikan bahwa imajinasiku masih sehat dan aktif.. akan aku tunjukkan bahwa aku masih mampu.. dan kau…
          Ah.. tak seharusnya aku menyalahkan kau.. ya.. tak ada yang salah denganmu.. tak ada yang salah dengan kepergianmu… ini bukan karna kau.. aku yakin, ini hanya dinamika perasaanku. Ini hanya ujian dari statistika perasaanku.. ya. Benar ini… ah, tetap saja ini  terlalu berat untukku..o. tidak.

Popular Posts

Follow Us @soratemplates

Tidak Untuk Dibaca Orang