Monday, August 31, 2015

"KABUR dan KEMBALI DI PESANTREN" membawa hikmah

PENCARIANKU
(2013)


 Kawan, aku adalah anak pesantren. dan inilah ceritaku yang paling berkesan dan pasti akan membawa hikmah luar biasa buat aku sendiri tentunya juga buat kawan2 pembaca sekalian..
 kalian yang belum pernah merasakan bagaimana indahnya bertempat tinggal dan bernaung di tempat suci ini pasti sempat bertanya -tanya " gimana siih rasanya tinggal di pesantren"
"gimana siih rasanya jauh dari orang tua"
dan " gimana siih harus hidup mandiri dengan jadwal padat.."
 bagiku, itu semua nikmat...
bahkan jika keadaan tidak kondusif, jadwal kurang padat, dan banyak jam kosong, itu lebih dari repot.. menimbulkan banyak kekacauan dan keminus-an. <em>waduh,bahasa apa itu..hehe</em>
 seperti ini niih... ketika awal ku masuk pesantren, sebuah tempat yang aku dambakan. aku bisa mengaji. mengetahui banyak hal perkara dunia dan akhirat. aku bisa belajar kemandirian dengan mengerjakan kegiatanku tanpa seorang ibu dan ayah. harus bisa menjaga diri sendiri. belajar bersosialisasi. menyelesaikan masalah dengan sikap yang sebaik-baiknya dan bijaksana..
 tapi di tahun tahun awal, aku merasa tidak nyaman. bahkan sangat tidak nyaman dengan banyak pelajaran kosong. dengan kegiatan yang tidak berjalan sempurna. dengan pembimbing, uztad yang minimalis..aku selalu terbebani dengan pikiran seperti itu..
 lalu aku dan 3 kawanku berfikir. bagaimana solusi untuk kita.
saat itu solusi terbaik yang didapat dari musyawarah kami adalah
"mencari pesantren lain"
 kami ber 4 sepakat meninggalkan pesantren dan mencari pesantren yang bisa menampung kami dengan biaya relatif ringan. kami pergi mengalilingi kota yogyakarta selama 2 hari 1 malam. kami bermalam di salah satu rumah kawanku yang masih berdomisili yogyakarta.
 kami mendapatkan 1 tempat nyaman. dengan prestasi sekolah bagus. fasilitas memadai dan yang pasti bisa menampung kami.. hanya menunggu keputusan guru bk.
 kami kembali ke pesantren. persidangan kami terima atas nama "KABUR"
kami jalankan dengan senang hati. karena fikiran kami sudah berpaling ke sekolah baru itu.. tak menyangka, ulah kami menggerakkan beberapa hati untuk menyelidiki latar belakang sikap kami. jelas kami ceritakan. dan kami mendapat apresiasi penuh dari beberapa uztad kami.
 1 minggu berlalu, keputusan kami terima.
"TIDAK DITERIMA"
 uztad2 kami bersyukur. dan kami pun akhirnya sadar.
"<em>hidupku untuk pesantrenku.Darul Hikmah. aku sudah dikirim oleh Allah disini. dan bukan aku meninggalkan segala kekurangan yang ada disini. namun aku harus berjuang untuk meajukan pesantrenku.. PONDOK PESANTREN DARUL HIKMAH</em>"
 akhirnya aku lebih semangat lagi kawan kawan. dan kini, pesantrenku adalah pesantren modern yang berprestasi. bahkan ada cabang perlombaan yang kita capai hingga tingkat nasional.
hikmahnya.. jangan pernah meninggalkan masalah.karena dimanapun kita berada pasti ada masalah...
terima kasih perhatiannya.. gamsahamnida and the foul my self.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Follow Us @soratemplates

Tidak Untuk Dibaca Orang