CENGKRAMAN PAGI
Oleh : Arnanissa
Likhana ( 21 feb 2016 )
Pagi mencekamku
Berharap senja kan
membela
Berharap mentari
kan bertarung demi diriku
Harapan akan jadi
sebuah harapan saja
Nihil
Semua menyergapku
Berada dalam
lingkaran kekosonganku
Menemani sepi
hampa sunyi ku
Mentari tak lagi
berpihak padaku
Senja tak hiraukan
harapanku
Dan kini aku
terjerat
Dalam cengkraman
pagi
Pori pori kulitku
berdemo ria di pintu pintu menahan sbuah serangan dari negeri angin
Mulutku bergetar
pertanda pertahanan melemah
Kedua tanganku
telah terlipat rapih di dpan tubuhku sendiri
Sudahlah pertarungan
ini aku menyerah
Kau pikir seringan
mudah gampang itu
Tubuhku boleh
menyerah dalam cengkraman pagi
Tapi jiwaku,hati
pikiranku tidak
Sehat segar bugar
dalam balutan raga yang gemetar
Betapa tidak aku
merintih dalam hatiku
Sekuat hati
menahan pikir yang nian berat
Kapan ini kan
berakhir pun tak ada yang tau
Sudahlah urung jua diriku
No comments:
Post a Comment