Bukan milik siapa siapa
Oleh : arnanissaL
Siang ini aku ingin menangis
sekencang kencangnya. Mengalahkan musik yang kuputar di laptopku bervolume
tinggi. Rasanya memang sakit dan bercampur campur. Betapa tidak siang ini aku
gerah karena teringat teriknya masa lalu. Abi lelaki yang sangat aku percaya
bertahun tahun. Yang aku harap harapkan keberadaan dia sepanjang hayat. Yang
aku inginkan untuk menemani hidupku di dunia ini dalam keadaan apapun. Ternyata
hubunganku selama 2 tahun ini tidak membuahkan hasil yang membahagiakan. Tidak
menciptakan harapan indah lainnya. Aku hancur dan kehilangan, padahal sudah
bulan lalu aku menyudahi semuanya. Abi memang masih mencintaiku, begitupula
diriku yang selalu berkorban untuknya.lalu mengapa?
Manapula wanita ingin berpisah
dengan orang yang disayangnya. Bahkan dipercayanya. Aku rindi, yang menurut
teman SMA ku adalah anak aktif. Semua kegiatan study, keorganisasian, dan refreshing
berada di pundakku. Kesana kemari adalah kebiasaan tugasku. Paras cantik dengan
rambut yang selalu tergerai dan mengombak dibawah sangatlah mempesona. Pantas
aku banyak dikagumi guru guru dan teman2ku. Namun semua itu tak ada arti
setelah aku bertemu dengan abi. Abi adalah anak rohis, yang mengajarkanku untuk
selalu bertawaduk rendah hati. Abi tak terlalu tampan untuk ukuranku. Tapi
hatinya, mungkin dia seharusnya mendapatkan yang lebih dariku.
Aku sangat mencintai abi. Dan kini
sudah tak ada. Aku sudah membuat keputusan sebulat roda itu, sehingga aku harus
bisa menerima semua dengan lapang dada.
Abi seseorang yang selalu ada
untukku. Abi dan rindi. Nama itu ada sejak awal aku mendiami kelas 2 SMA. Bahkan
semua orang tau siapa mereka. Awalnya Abi adalah sahabatku yang pengertian.
Semua hal tentangku hanya dia yang mengerti. Sepahit apapun derita diri,
semanis apapun sukacita diri Abi lah satu satunya orang yang merasakan selain
diriku sendiri. Hingga kini nama abi dan rindi masih ada di telinga anak anak..
Hal itulah yang membuatku
No comments:
Post a Comment