Belajar
Demokrasi dari PPDH

Namun hari ini kita belajar banyak dari
demokrasi di pon-pes Darul hikmah, setelah hampir satu bulan hiruk pikuk pesta
demokrasi berjalan, mulai dari penjaringan calon ketua OSDH secara demokrasi
terpimpin, hingga terpilih 4 calon santri terbaik sebagai bakal calon. Dimulai
dari masa kampanye serta penyampaian visi dan misi, hingga debat terbuka para
calon ketua kandidat, semua berjalan secara demokratis tanpa ada kecurangan
sedikit pun.
Hingga tiba waktu pencoblosan yang
menghasilkan perolehan suara yang berbeda, dan tersisalah dua calon kandidat
kuat yang akan melaju sampai putaran kedua yaitu Imam Wahyu Bromo asal Jakarta dan Intan Ade
Purnama asal Jambi, dengan perolehan 26 suara untuk Imam, dan 40 suara untuk intan,
namun hasil pada putaran pertama sungguh belum bisa mencerminkan siapa yang
bakal menang, dikarenakan bergabungnya partai no 1 dan no 2 untuk berkoalisi
dengan calon no 3. Nyaris tampak koalisi yang gendut terjadi pada calon no 3,
yang menyebabkan calon no 4 tanpa koalisi dan berdiri secara independen. Pertanyaannya
apakah koalisi gendut ini mampu menjaring suara besar untuk calon no 3???
Lagi-lagi jawabannya belum tentu, semua akan di tentukan pada malam pencoblosan
putaran 2 yang jatuh pada tgl 28 Januari 2016 malam jumat.
