Dia... Aaaaagghhhrrr.........
Kuterdiam…
dan kutermenung di depan layar bercahaya ber otakkan mesin canggih berbentuk
balok disampingnya.. oh apakah yang akan kukatakan kepadanya.. apakah yang akan
ku jelaskan padanya… tidaak…!!! Aku tak sanggup membiarkannya seperti itu…
merindukan hal yang sepele.. dia..
seseorang yang selalu membuatku asik untuk memunculkan ideku… dia yang
membuatku ingin dan bergairah menuliskan imajinasi antic dari otakku.. tidaak.
Aku tidak mungkin mengecewakannya…. Dulu ia sangat menghargai karyaku.. dia
menyukai karyaku dengan anekdot “ cerpenmu, bagus saja belum”
Ah.. andaikan dia masih ada di sini.. aku akan aktif
memancing mancing pikiran jailku. Andaikan dia masih ada di sini… aku akan
selalu memunculkan tokoh tokoh tak terdugaku. Dia kini jauh.. begitu pula
imajnasiku .. jauuh.. jauh dan jauh.. aku kehilangannya dan aku kehilangan
ideku. Taukah dia… bahwa kini aku hancur… bukan.. bukan aku, tapi ideku hancur.
Imajinasiku hancur. Khayalanku berantakan. Tak ada yang bersikukuh memancing
pikir aneh ku..
Kurasa ada.. dia masih ada untuk memancing ideku. Dia masih
ada untuk menyemangatiku. Dia masih ada untuk mengharapkan karyaku… Aku tau ,
betapa baiknya dia padaku… aku tau, betapa pedulinya dia padaku. Oh, pada
karyaku. Memang. Dia masih ada, tapi jauh dari ragaku. Jauh untuk menjangkau
dia. Bak sulitnya menjangkau ideku… Aku bingung dan tak mengerti dengan
perasaanku. Ideku yang selalu berkobar- kobar di otakku kini seperti padam dan
tak punya bahan bakar. Mengapa tak pernah ku tau alasannya..
Oh dia. Saat ini.. lalu apa yang harus aku lakukan? Apa
yang harus aku katakan padanya.. aku tak tau. Dia jelas sangat menanti
datangnya cerpenku padanya. Sedangkan aku belum punya karya untuk diserahkan
padanya. Aku tidak ingin mengecewakannya, namun aku tak tau bagaimana dengan
keadaan yang seperti ini.. sejak dia tak ada di sini. Sejak dia pergi dari
dunia tempat tinggalku..sejak dia beralih dengan tempat barunya…. aku tak
pernah menemukan ideku. Mungkinkah dia pergi membawa kabur ideku.. mungkinkah dia
adalah pencuri ideku… mungkinkah dia adalah inspirasiku… tak tau..!! dia
bukanlah orang satu satunya yang aku agungkan. Namun ketika jarak ada diantara
aku dan dia, aku baru merasakannya.. merasakan kehilangan, pasti.!! Namun aku
merasakannya, pada tulisanku. Pada imajinasiku. Aaaagghhhrr……… aku ingin ideku
kembali..
Aku heran. Mengapa dia bisa membuatku sepert ini.
Aaaggghhhhrr….. dasar kau.!! Aku benci kau.!!!
“kau tak bisa
membencinya.. siapa orang yang membuatmu bersemangat untuk menulis ? siapa yang
memberimu jiwa penulis, dengan rasa terbukamu terhadap tulisan, dengan rasa
ingin tahumu terhadap ilmu..? siapa orang yang paling sering melakukan hobi
debatmu?” kata kata ini tiba tiba terngiang di otakku.. dengan jelas..entah
bisikan hati kecilku atau apa…
Lalu.. bagaimana dengan keadaan yang seperti ini… wahai
manusia…hai kauu…. Maafkan aku… aku hanya butuh waktu… ku termenung…. Sungguh
aku akan mengambil hakku.. aku akan mengambil ide- ideku. Aku akan rebut itu
semua darimu, yang tlah kau ambil dariku… aku akan tunjukkan jika kata kataku
masih ada. Akan kubuktikan bahwa imajinasiku masih sehat dan aktif.. akan aku
tunjukkan bahwa aku masih mampu.. dan kau…
Ah.. tak seharusnya aku menyalahkan kau.. ya.. tak ada yang
salah denganmu.. tak ada yang salah dengan kepergianmu… ini bukan karna kau..
aku yakin, ini hanya dinamika perasaanku. Ini hanya ujian dari statistika
perasaanku.. ya. Benar ini… ah, tetap saja ini
terlalu berat untukku..o. tidak.